Alamat

Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta

Email : semprongmejing@gmail.com

Hp/wa. 08562550145
Anggota Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman (ASPIKA) Sleman Yogyakarta
Din.Kes P-IRT No. 806340401992

produk

produk

Senin, 26 Maret 2012

Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB)

Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB) adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi makanan agar bermutu, aman dan layak untuk dikonsumsi.

Aman dikonsumsi artinya produk makanan tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan manusia.

Layak dikonsumsi artinya makanan tersebut keadaannya normal tidak menyimpang seperti busuk, kotor, menjijikkan, dan penyimpangan lain.

CPMB sangat berguna bagi kelangsungan hidup industri pangan. Melalui CPMB, industri pangan dapat menghasilkan produk makanan yang bermutu, layak dikonsumsi, dan aman bagi kesehatan.

Ruang Lingkup CPMB
Ruang lingkup CPMB mencakup cara-cara produksi yang baik dari sejak bahan mentah masuk ke pabrik sampai produk dihasilkan, termasuk persyaratan-persyaratan lainnya yang harus dipenuhi. Beberapa hal yang dibahas dalam CPMB:

Lingkungan Sarana Pengolahan
Pencemaran makanan dapat terjadi karena lingkungan yang kotor, sehingga lingkungan di sekitar sarana pengolahan harus terawat baik, bersih dan bebas dari tanaman liar.

Lokasi Pabrik
Secara ideal industri pangan yang baik dan sehat berada di lokasi yang bebas dari pencemaran.

Lingkungan
Lingkungan harus selalu dipertahankan dalam keadaan bersih.

Bangunan dan Fasilitas Pabrik
Bangunan, peralatan, dan fasilitas sarana pengolahan dirancang dan dibangun sedemikian rupa sehingga dapat menjamin bahwa bahan pangan selama dalam proses pengolahan tidak tercemar oleh bahan-bahan biologis seperti mikroba dan parasit, atau bahan kimia dan kotoran lain.

Ruang Pengolahan
Ruang pengolahan hendaknya cukup luas untuk menempatkan semua peralatan dan bahan serta cukup leluasa bagi pergerakan karyawan yang bekerja di dalamnya dan dirancang sedemikian rupa sehingga mudah dipelihara dan mudah dibersihkan.

Kelengkapan Ruang Pengolahan
Ruang pengolahan hendaknya dibuat nyaman, misalnya cukup terang, sehingga karyawan dapat mengerjakan tugasnya dengan penuh perhatian dan teliti.

Gudang
Gudang tersedia untuk menyimpan bahan-bahan pangan termasuk bumbu dan bahan tambahan pangan. Bahan baku pangan dipisahkan dalam gudang terpisah dari produk makanan.

Peralatan Pengolahan
Peralatan pengolahan makanan harus dipilih yang mudah dibersihkan dan dipelihara agar tidak mencemari makanan dan mudah dibongkar serta bagian-bagiannya mudah dilepas agar mudah dibersihkan.

Fasilitas dan Kegiatan Sanitasi
Adanya fasilitas dan kegiatan sanitasi di pabrik bertujuan untuk menjamin bahwa ruang pengolahan dan ruangan lain dalam bangunan serta peralatan pengolahan terpelihara dan tetap bersih sehingga menjamin produk makanan bebas bebas dari mikroba, kotoran dan cemaran lain.

Suplai Air
Suplai air harus berasal dari sumber air yang aman dan jumlahnya cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan pencucian/pembersihan, pengolahan, dan penanganan limbah.

Pembuangan Air dan Limbah
Pabrik harus dilengkapi dengan sistem pembuangan air dan limbah yang baik berupa saluran air/selokan yang dirancang dan dibangun sedemikian rupa sehingga tidak mencemari sumber air bersih dan makanan.

Fasilitas Pencucian/Pembersihan
Proses pencucian atau pembersihan sarana pengolahan termasuk peralatannya adalah proses rutin yang sangat penting untuk menjamin mutu dan keamanan produk makanan yang dihasilkan oleh suatu industri.

Fasilitas Higiene Karyawan
Fasilitas higiene karyawan harus disediakan untuk menjamin kebersihan karyawan dan menghindari pencemaran terhadap makanan.

Penerangan
Sistem penerangan baik melalui sinar matahari maupun melalui lampu harus memenuhi persyaratan yaitu diatur sedemikian rupa sehingga ruang pengolahan cukup terang dan karyawan dapat mengerjakan tugasnya dengan teliti dan nyaman.


Sistem Pengendalian Hama
Hama berupa binatang mengerat seperti tikus, burung, serangga dan hama lainnya adalah penyebab utama terjadinya pencemaran terhadap makanan yang menurunkan mutu dan keamanan produk makanan.

Mencegah Masuknya Hama
Untuk mencegah masuknya hama, bangunan pabrik harus tetap terjaga dalam keadaan bersih dan terawat.

Mencegah Timbulnya Serangan Hama
Salah satu yang dapat dilakukan untuk mencegah adanya serangan hama di dalam sarana pengolahan adalah makanan harus disimpan di dalam wadah yang cukup kuat dan disusun pada posisi tidak mengenai lantai dan cukup jauh dari dinding.

Higiene Karyawan
Karyawan yang dalam pekerjaannya melakukan kontak langsung dengan makanan dapat merupakan sumber cemaran baik biologis, kimia, maupun fisik.

Kesehatan Karyawan
Karyawan yang sakit atau diduga masih membawa penyakit (baru sembuh dari sakit) hendaknya dibebaskan dari pekerjaan yang berhubungan langsung dengan makanan, karena mikrobanya dapat mencemari makanan. Karyawan yang memang sakit hendaknya diistirahatkan.

Kebersihan Karyawan
Karyawan yang bekerja di ruangan pengolahan makanan harus selalu dalam keadaan bersih, mengenakan baju kerja serta penutup kepala dan sepatu. Perlengkapan seperti baju kerja, penutup kepala, dan sepatu tidak boleh dibawa keluar dari pabrik.

Kebiasaan Karyawan yang Jelek
Selama bekerja mengolah makanan, karyawan di bagian pengolahan makanan hendaknya meninggalkan kebiasaan-kebiasaannya yang dapat mencemari makanan, misalnya: merokok, meludah, makan atau mengunyah, bersin atau batuk.

Pengendalian Proses
Dalam menghasilkan produk yang bermutu dan aman, proses pengolahan hendaknya dikendalikan secara hati-hati dan ketat. Salah 1 cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan proses pengolahan makanan adalah menetapkan persyaratan bahan mentah yang digunakan, komposisi bahan atau formula,dll.

Pengendalian Tahap-Tahap Penting dan Tahap-Tahap Kritis
Di dalam proses pengolahan makanan ada tahap penting yang mempengaruhi mutu produk makana yang dihasilkan, misalnya kecepatan putaran pengadukan, pengaturan keasaman (pH), suhu inkubasi, suhu penggorengan, waktu proses, dll.

Kontaminasi Silang
Bahan makanan yang sedang ditangani selama proses pengolahan mudah sekali mengalami kontaminasi, baik melalui air, udara, atau melalui kontak langsung dengan makanan lain atau kontak langsung dengan karyawan.

Manajemen dan Pengawasan
Manajemen yang baik selalu melakukan pengawasan atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam industrinya dengan tujuan mencegah terjadinya penyimpangan yang mungkin terjadi selama kegiatan itu dilakukan.

Pencatatan dan Dokumentasi
Dalam upaya melakukan proses pengolahan yang terkendali, industri makanan harus mempunyai catatan atau dakumen yang lengkap tentang hal-hal berkaitan dengan proses pengolahan (jumlah & tanggal produksi, distribusi & penarikan produk kedaluwarsa).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar